top of page
  • Marcel

Sustainable Fisheries Building Turut Mengangkat Majunya UMKM Perikanan


sustainable fisheries building, maritime foundation indonesia

Fisheries industry semakin disadari banyak pihak sebagai sektor industri yang sangat berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, selain mendatangkan pemasukan bagi negara. Jadi tidak heran jika pemerintah semakin serius mengelola industri perikanan. Salah satu langkah yang tepat adalah mengedepankan sustainable fisheries building mulai dari sektor mikro.


Dengan membangun sektor perikanan yang berkelanjutan maka serta merta kualitas produk perikanan domestik yang dihasilkan akan meningkat. Baik dari sisi nilai dan kualitas pun bukan hanya meningkatkan penjualan domestik, namun juga bisa lebih mudah menembus pasar ekspor, mengingat hasil perikanan yang sudah disertai sertifikat kelayakan pengolahan (SKP) atau good manufacturing practice (GMP) sudah memenuhi salah satu syarat konsep sustainable fisheries building. Produk yang sudah disertai sertifikat tersebut akan lebih mudah diterima pasar perdagangan global.


Definisi Sustainable Fisheries Building

Terlebih dahulu, mari memahami apa yang dimaksud dengan Sustainable Fisheries Building (SFB), yang jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia berarti pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan. Definisi SFB menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO (Food and Agriculture Organization) adalah kegiatan di sektor perikanan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tetap mengutamakan ketersediaan produk perikanan untuk masa depan.


Dengan kata lain, kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, ekonomi maupun hiburan, selama berkaitan dengan sektor perikanan harus dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan alam. Hal ini bukan hanya menyangkut pada prosedur yang dilakukan oleh para pelaku usaha yang berkaitan dengan pelaku ekonomi sektor perikanan, tapi juga harus diterapkan oleh seluruh anggota masyarakat. Ketika masyarakat aktif mengurangi sampah dan polusi, hal ini sudah cukup menjadi bukti keturutsertaan kita dalam menjaga kelestarian alam dan mendukung sustainable fisheries.


Meningkatkan Nilai Sekaligus Mengurangi Limbah

Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Ishartini, mengungkapkan, "Secara ekonomi, nilai tambah (produk perikanan memang) perlu ditingkatkan. Nilai tambah secara bisnis juga diperlukan karena peluang pasar value added product di dalam negeri dan ekspor meningkat.” Karena dengan mengedepankan konsep keberlanjutan, inovasi yang diterapkan dalam proses pengolahan dengan mengutamakan zero waste akan sangat berperan dalam meminimalisir limbah produksi.


Sejalan dengan semangat yang digaungkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini, Aruna sebagai perusahaan rintisan perikanan terdepan di Indonesia terus mengupayakan pemanfaatan teknologi yang berbasis sustainability. Bahkan, agar dapat memberikan dampak yang lebih luas lagi, startup Aruna melalui ekosistem Aruna Hub rutin menggandeng masyarakat yang lebih luas untuk turut serta dalam meningkatkan implementasi sustainable dalam dunia perikanan.


Peran Penting Pelaku UMKM dalam Sustainability

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah total unit pengolah ikan (UPI) mikro kecil ada sebanyak 62.389 unit, sedangkan jumlah UPI menengah besar sekitar 1.619 unit. Dari data tersebut, dapat dilihat bagaimana implementasi keberlanjutan dalam sektor perikanan akan sangat berdampak jika dimulai dari level usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM).


Selain secara berkala membina para nelayan dan masyarakat pesisir mengenai metode penangkapan dan budidaya sektor perikanan yang sustainable, Aruna juga menggandeng mereka untuk dapat mengolah produk perikanan agar memiliki nilai lebih. Dengan demikian, taraf ekonomi mereka dapat meningkat karena mendapat penghasilan yang lebih baik. Sehingga, pada akhirnya nanti, sektor UMKM di bidang perikanan turut menjadi penopang ekonomi nasional.


Pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan harus melibatkan seluruh pihak, baik pemerintah, seluruh startup perikanan, nelayan, warga pesisir, distributor, dan supplier seafood, pemilik restoran, maupun konsumen. Jika seluruh pihak turut berperan aktif untuk memajukan dunia perikanan nasional, bukan hanya peningkatan pada indikator ekonomi saja yang dapat tercapai. Di samping itu, kondisi alam, khususnya perairan pun, dapat dijaga kelestariannya, sehingga dapat terus dirasakan manfaatnya oleh generasi yang akan datang.



11 tampilan0 komentar
bottom of page